Untuk pertama kalinya, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Samarinda digelar secara daring atau online.
Namun kegiatan orientasi untuk siswa baru yang didesain dalam bentuk virtual ini tampaknya belum bisa diterapkan seluruh sekolah.
Hanya beberapa yang diketahui telah siap dan melaksanakannya.
Salah satunya SMP Negeri 35 Samarinda.
Bahkan sekolah yang berlokasi di Jalan Pirus – Awang Long itu menjadi contoh bagi sekolah lainnya.
Hal ini diakui Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Dr H Asli Nuryadin dalam sambutan membuka MPLS Online tahun pelajaran 2020/2021.
“Ada beberapa contoh di Samarinda yang saya ketahui seperti SMP Negeri 35, SMP Negeri 37 dan juga SMP Negeri 1, dan mungkin beberapa sekolah yang sudah melaksanakan kegiatan ini,” paparnya dalam video unggahan Channel HarianKaltim.com, Senin (13/07/2020).
Ia berharap, sekolah lain yang belum menggelar MPLS online untuk segera mempersiapkannya.
“Bagi kawan-kawan bapak dan ibu kepala sekolah yang belum, saya berharap sekali bahwa profil pendidikan itu bisa dipersiapkan lebih awal dan bisa diinformasikan, tidak ada kata terlambat bagi kita,” ajaknya.
Di awal sambutan, ia menyampaikan pelaksanan tahun pelajaran baru 2020-2021 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Terlebih, telah terbit surat keputusan bersama empat menteri, salah satunya diteken Menteri Pendidikan.
Daerah yang ingin menggelar proses belajar mengajar tatap muka, syarat utamanya adalah harus berstatus zona hijau.
“Sementara ini kita ketahui Samarinda masih zona kuning, sehingga proses belajar mengajar mulai hari ini dan seterusnya masih kita lakukan dalam jaringan atau belajar dari rumah, artinya menggunakan teknologi informasi,” paparnya.
HARI BERSEJARAH
Asli menegaskan, hari pertama bersekolah merupakan hari yang bersejarah bagi anak-anak untuk mengenal lingkungan sekolahnya.
“Sehingga saya berharap, sekolah harus mempersiapkan profilnya yang memang itu bisa setiap saat kita informasikan kepada masyarakat, orangtua bahkan pada anak-anak didik kita seperti apa proses belajar dan mengajar di sekolah itu,” imbaunya.
Paling tidak, sambung Kadisdik, informasi tentang sarana dan prasarana.
Kemudian tentang guru, kurikulum dan juga tidak kalah pentingnya ekstrakurikuler yang memang menjadi andalan di suatu sekolah.
“Itu perlu kita informasikan sehingga pengenalan lingkungan sekolah, walaupun dalam bentuk profil atau video-video pendek rekaman yang dikirim melalui WhatsApp atau melalui jejaring sosial lainnya kepada orangtua dan wali, paling tidak dapat dikenal walaupun melalui dunia maya,” contohnya.
Ia pun mengajak untuk selalu berdoa mudah-mudahan suasana pandemi Covid-19 segera berlalu.
“Dan kita bisa melaksanakan kehidupan normal seperti sedia kala,” harapnya.
ANTUSIAS
Terpisah, Kepala SMPN 35 Samarinda, Hj Dini Indriani MPd menjelaskan sekolahnya memang telah jauh hari melakukan persiapan.
Salah satunya dengan membuat website sekolah.
Guru-guru pun dilatih membuat konten video dengan memanfaatkan smartphone dan aplikasi Youtube.
“Kami menggelar MPLS secara online selama tiga hari dari tanggal 14 hingga 16 Juli. Dan para pemateri sangat antusias membuat konten video paparan. Hasilnya bisa dilhat dan disimak anak-anak di laman website sekolah kami,” paparnya.
Untuk absensi kehadian siswa, pihaknya pun menggunakan aplikasi yakni Google Form.
“Intinya, dalam situasi apapun kita harus siap menghadapinya. Mudah-mudahan berjalan lancar dan bisa jadi inspirasi bagi teman-teman di sekolah lainnya,” ujar pendidik senior yang dikenal ramah nan enerjik ini.
Semoga SMPN 35 Samarinda selalu berinovasi, untuk mewujudkan generasi emss Indonesia