Samarinda, 30 Agustus 2024 – SMP Negeri 35 Samarinda menggelar sosialisasi program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap kependudukan.
Acara ini menghadirkan narasumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur, Yulianto S.Si., yang diundang secara khusus oleh pihak sekolah untuk memberikan pemaparan
Kepala SMP Negeri 35 Samarinda, Ibu Hj. Dini Indriani, MPd., menyampaikan ucapan terima kasih kepada BKKBN Kaltim.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Yulianto dan tim BKKBN Kaltim yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan wawasan mengenai pentingnya pendidikan kependudukan,” ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa dengan adanya program SSK, diharapkan para siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang isu-isu kependudukan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Program ini sejalan dengan visi kami untuk mencetak siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki kesadaran dan kepedulian sosial yang tinggi,” tambahnya.
Bapak Yulianto SSi, tim dari BKKBN Kaltim selaku narasumber dalam paparannya menjelaskan bahwa program SSK bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan kependudukan ke dalam kurikulum sekolah.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemahaman siswa mengenai kependudukan, serta memotivasi sekolah-sekolah lain untuk turut serta dalam program ini.
Yulianto menekankan pentingnya kependudukan sebagai pusat dari pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, ia juga mengangkat isu bonus demografi dan pentingnya menjaga keseimbangan serta kualitas penduduk.
Yulianto memaparkan data Indeks Kepedulian terhadap Isu Kependudukan (IKIK 2020), yang menunjukkan tingkat kepedulian masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur, terhadap isu-isu tersebut.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan tentang lomba SSK, yang menjadi ajang apresiasi bagi sekolah-sekolah yang telah berhasil mengimplementasikan program ini dengan baik.
Di bagian lain dari presentasi, Yulianto menyoroti masalah gizi pada remaja, seperti anemia dan kekurangan gizi, serta pentingnya menjaga pola makan yang sehat.
Hal ini menjadi bagian dari program GenRe yang juga dipromosikan oleh BKKBN, yang menekankan pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan remaja.
Sosialisasi ini ditutup dengan ajakan dari Yulianto kepada seluruh pihak, termasuk sekolah dan orang tua, untuk aktif berpartisipasi dalam program-program kependudukan dan kesehatan remaja.
“Program ini adalah langkah penting untuk memastikan generasi muda kita siap menghadapi tantangan masa depan dengan pemahaman yang kuat tentang kependudukan dan kesehatan,” pungkasnya. (Media Partner)
smg SSK sbg brand Stigma twtap menyala