Assalamu’alaikum, Bapak, Ibu, dengan kita melakukan pembelajaran online maka sepertinya kita sulit untuk melakukan penumbuhan karakter pada anak.
Tetapi kita bisa melakukan dari hal yang sederhana, misalnya sebelum menuntut ilmu ajari anak kita adab kepada guru yaitu adab saat menulis di Whatsapp (WA), seperti:
1. Menulis salam saat memulai percakapan.
Contoh: Assalamu’alaikum (bagi yang beragama Islam), selamat pagi, siang, sore atau malam (bagi yang beragama selain Islam).
Untuk penulisan Assalamualaikum sebaiknya lengkap, jangan: P/B. Ass Mikum
2. Saat menulis gunakan huruf kapital sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Contohnya, awal kalimat dan nama orang. Jangan gunakan huruf kapital semua. Contoh: PAK HARI INI KITA PAKE APLIKASI APA? Penggunaan huruf besar dalam tulisan WA menandakan marah.
3. Jangan menyuruh guru untuk menggantikan kewajibannya sebagai siswa (mungkin faktor kedekatan dengan gurunya jadi dianggap seperti temannya).
Contoh: pak, tolong absenkan saya di link googleform ya, tks.
4. Penggunaan tanda titik, seru, dan tanya cukup sekali.
Contoh: Pak, apakah tugas saya sudah diterima?
Jangan: Pak, apakah tugas saya sudah diterima???? Saya mau belajar pak!!!!
Penggunaan tanda “?” dan “!” yang berlebihan tanda kemarahan.
5. Jika meminta bantuan kepada yang lebih tua, kata mohon lebih sopan daripada kata tolong.
Contoh: Pak, saya sudah melampirkan tugas di GCR, mohon diinformasikan jika ada kekurangan.
Jangan: Pak, saya sudah kirim tugas di GCR, Tolong dicek ya.
Masih banyak lagi aturan adab berkomunikasi yang bisa kita ajarkan pada siswa siswi kita. Silahkan Bapak dan Ibu untuk menambahkannya.
Sebagai seorang guru dan juga pendidik, kita perlu mengingatkan mereka, bisa jadi anak kita berperilaku demikian karena belum paham beretika kepada orang yang lebih tua.
Jadi bukan karena si anak tidak sopan, tapi lebih kepada ketidakmengertian dalam hal adab dan tata krama.
Sebagai guru dan juga pendidik, kita perlu mengajarkan adab dan sopan santun terlebih dahulu, baru ilmu.
Saya berterimakasih kepada Bapak dan Ibu guru SMPN 35 Samarinda, yang telah menumbuhkan karakter disiplin serta adab dan etika.
Hal ini memang perlu kerja sama dengan orang tua dalam menumbuhkan karakter anak-anak kita menjadi lebih baik.
Pembelajaran daring/online tak hanya sekadar transfer ilmu, tetapi bagaimana proses yang terjadi saat Belajar Dari Rumah (BDR) berlangsung, yang justru menjadi sarana penumbuhan karakter anak-anak kita.
Selamat mendidik generasi masa depan bangsa menuju Indonesia yang beradab.
Samarinda,, 25 Juli 2020
(Hj. Dini Indriani, M.Pd)